Kalau sebelumnya kita udah ceritain sejarah kopi di Indonesia, sekarang mari beralih membahas sejarah kopi di dunia. Di sini kita jelasin hal-hal penting mengenai asal usul dan perjalanan sejarah kopi dunia.

gambar : kehidupan biji kopi
 
Di tinjau dari catatan sejarah, dikatakan tanaman kopi berasal dari daratan Afrika yakni Negara Ethopia, tepatnya Abyssinia. Tanaman kopi ini diyakini telah tumbuh secara alami hingga akhirnya pada abad ke-9 masyarakat Ethopia menemukan manfaat dan mulai mengkonsumsi tanaman kopi tersebut sebagai minuman kopi. Saat itu kopi belum dikenal luas di dunia, hanya sebatas masyarakat Ethopia dan pedagang-pedagang yang melalui pelabuhan di Yaman.

Abad ke-10 kopi dibedah zat kimiawi nya dari ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan oleh Ibnu Sina dalam sebuah dokumen. Abad itu juga penyebaran kopi dimulai bersamaan dengan penyebaran Islam. Diyakini kopi sebagai komoditas minuman utama umat Islam karena memberikan energi menahan kantuk dan tetap terjaga saat beribadah malam. sehingga yang membawa dan menyebarkan kopi hampir sebagian besar oleh umat Islam.

Kemudian pada pertengahan abad ke 15 biji kopi menjadi komersial karena dibawa oleh para pedagang Arab. Kedai kopi saat itu populer di Mekkah dan Madinah sebagai tempat orang muslim untuk mengusir kantuk dan tetap terjaga saat beribadah malam dengan meminum kopi. Berkat peradabannya yang lebih maju dari Afrika, masyarakat arab pun membudidayakan sendiri tanaman kopi tersebut dan mengekspornya. Melalui Kota Yaman, kopi mulai diperdagangkan ke penjuru dunia.

Di Eropa, kopi pertama kali diperkenalkan oleh Muslim Turki pada awal abad ke-16. Saat itu Umat Muslim Turki yang berada di Eropa tepatnya Pulau Malta, biasa membuat minuman tradisional mereka yaitu kopi. Kopi adalah sajian utama di setiap perayaan pada masa kekhalifahan Turki Utsmani di abad ke 15. Minuman kopi ini mereka jual untuk menghasilkan uang dan ternyata banyak yang menyukainya.

Berangsur-angsur kopi menjadi terkenal dan populer khususnya di masyarakat kelas atas Malta karena kebiasaan minum kopi erat kaitannya dengan kemegahan dan kekayaan orang-orang Turki Ustmani. Kedai kopi pun banyak buka di Malta. Pedagang Eropa yang telah melakukan kerjasama dengan Pedagang Mesir dan Afrika di Malta kemudian membawa minuman kopi kepada orang-orang kaya di kotanya, dengan meminta bayaran tinggi untuk minuman tersebut. Dengan cara ini, kopi tersebar ke daratan Eropa dan menjadi komoditas penting di dunia.

Orang-orang Eropa mencoba membudidayakannya sendiri. Namun, seringkali upaya tersebut gagal karena tanaman kopi tidak bisa tumbuh baik di sana. Oleh karena tidak bisa tumbuh baik di negerinya, beberapa negara di Eropa membawa tanaman ini ke daerah lain. Biasanya mereka memanfaatkan negara koloni atau jajahannya.

Di Amerika, bersamaan dengan Eropa, pertengahan abad ke-16 kopi juga mulai di kenal dan kedai kopi banyak dibangun. Menjelang abad ke-17, penanaman dan budidaya bibit biji kopi di lakukan di tanah Amerika dan hal ini sempat menjadikan Negara Amerika Latin sebagai pemasok setengah kopi dunia pada tahun 1788 masehi. Namun sayang sekali kondisi ini tidak bertahan lama karena Perkebunan Kopi di Amerika sangat mengandalkan tenaga kerja, sementara tenaga kerja yang digunakan kebanyakan adalah budak, yang mana pada saat itu terjadi revolusi yang juga dilakukan oleh para budak. Meskipun demikian, budidaya kopi tetap dilakukan di Amerika. Seiring waktu kopi menjadi minuman yang unggul dan bervariasi di Amerika. Terbukti dengan berdirinya kedai kopi terbesar di dunia yang berasal dari Amerika yaitu Starbucks.


Selanjutnya di Asia, bagaimana persebaran kopi terjadi? Kopi masuk ke negara Asia di bawa oleh pedagang Arab bersama dengan penyebaran Islam. Namun pembudidayaannya berkembang berkat pedagang India yang membawa benih kopi subur keluar dari Arab dan menyebarkannya hingga ke negara-negara Eropa, Amerika dan Asia. 

Begitulah kopi mulai tersebar dan di budidayakan di dunia. Di Indonesia sendiri, kopi merupakan salah satu minuman unggulan yang tersebar hingga ke pelosok daerah. Secara khusus terdapat kopi yang unggul dibanding kopi lain walaupun sama-sama produksi Indonesia. Letak geografis pembudidayaan biji kopi tersebut menjadikan kopi ini memiliki kelebihan baik dari segi aroma, ukuran, struktur dan manfaat. Salah satu kopi unggulan Indonesia adalah Kopi Toraja. Apa saja keunggulan kopi toraja ini dibanding kopi lain? silahkan cek postingan kami berikutnya. 
 
Jika berminat membeli kopi toraja langsung tanyakan ke supplier Kopi Toraja di Makassar, Malgo, telp/kontak 08114177888.  Kamu bisa mendapatkan kopi toraja berkualitas tinggi dengan harga miring untuk pembelian partai. Temukan juga malgo di Tokopedia.

 

Selama bertahun-tahun, kita telah mendengar bahwa kopi itu baik dan buruk bagi kesehatan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa dapat membantu kita dalam menurunkan berat badan.

Ada banyak tulisan dan literarur yang dapat memperkuat argumen ini. Salah satunya ialah buku yang berjudul The Coffee Lover's Diet, yang ditulis oleh Dr.Bob Arnot, seorang dokter dan penulis buku terlaris dari banyak buku diet dan kesehatan. Diet itu menyarankan agar kita minum setidaknya tiga cangkir kopi per hari.

Ada anggapan bahwa kopi dan komponen penyusunnya dapat membantu mendukung penurunan berat badan. Stacey L. Pence, seorang ahli diet dari Ohio State University Wexner Medical Center, mengatakan komponen tertentu dalam kopi dapat meningkatkan metabolisme.

Meningkatkan Metabolisme 

Yang pertama di antaranya adalah kafein. "Kopi dapat meningkatkan penurunan berat badan karena efek kafein pada peningkatan metabolisme," kata Dr. Eric Pham, ahli penurunan berat badan dari Rumah Sakit St. Joseph di Orange County, California.

Kafein  merangsang sistem saraf dan melepaskan hormon epinefrin. Juga dikenal sebagai adrenalin, epinefrin memberi sinyal pada sel-sel lemak untuk memecah dan melepaskan lemak ke dalam darah. Ini membuat lemak lebih banyak tersedia untuk digunakan sebagai bahan bakar. Peningkatan metabolisme lemak ini "terjadi pada semua orang tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau usianya," kata Dr. Brian Quebbemann, spesialis bedah bariatrik yang berbasis di Newport Beach, California, dan penulis "World's Greatest Weight Loss: The Truth That Diet Gurus Don't Want You to Know. " Namun, efek ini tampaknya lebih rendah pada orang yang mengalami obesitas.


 

Kafeina juga dapat meningkatkan laju metabolisme saat kita sedang beristirahat, yang berarti kita mungkin akan membakar lebih banyak kalori sepanjang waktu. Quebbemann mengatakan minum kopi secara teratur "menurunkan jumlah berat badan seseorang dari waktu ke waktu. Alasan untuk ini kemungkinan besar karena tidak hanya penurunan asupan kalori tetapi juga peningkatan metabolisme saat sedang istirahat."

Tapi, dia mencatat bahwa "detail itu penting." Misalnya, "Jika kita minum kopi 30 menit hingga tiga jam sebelum makan, kita biasanya akan mengonsumsi lebih sedikit kalori. Penurunan nafsu makan berkurang secara signifikan setelah empat jam." Trik ini bekerja untuk kopi berkafein dan tanpa kafein, "jadi, efek penekanan nafsu makan tidak sepenuhnya bergantung pada kafein."

Baik dorongan metabolisme dan penekanan rasa lapar yang dapat diberikan kopi bergantung pada dosis, dan minum hingga sekitar empat cangkir per hari dapat mengoptimalkan efek tersebut, kata Quebbemann.

Satu cangkir kopi 8 ons mengandung sekitar 100 miligram kafein, jadi empat cangkir kopi mengandung sekitar 400 miligram kafein, yang menurut Pence telah ditentukan sebagai jumlah yang aman. "Menurut US Dietary Guidelines Advisory Committee dan beberapa peneliti lainnya, mengonsumsi hingga empat cangkir kopi per hari dengan hingga 400 miligram kafein setiap hari tidak terkait dengan efek samping yang signifikan atau perkembangan penyakit kronis pada kesehatan (non- hamil) pada orang dewasa, "katanya.

Selain mempercepat metabolisme dan mendorong pembakaran lemak, kopi mungkin membuat kita lebih mampu menjalankan diet atau lebih banyak bergerak karena dapat mengurangi rasa lelah. "Kopi berkafein atau minuman berkafein lainnya telah digunakan untuk efektivitasnya dalam meningkatkan kewaspadaan mental dan mengurangi kelelahan fisik serta meningkatkan kinerja tubuh pada saat melakukan olahraga, yang dapat memicu terjadinya penurunan berat badan," jelas Pence.

Kopi juga merupakan diuretik ringan yang mendorong ginjal untuk melepaskan natrium dan air ekstra dari tubuh. Dengan kata lain, itu membuat kita lebih sering buang air kecil. Hal ini dapat mengurangi jumlah air dalam tubuh kita yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Selain kafein, senyawa yang disebut mannooligosaccharides juga dianggap mendukung penurunan berat badan, kata Pence. Senyawa yang tidak dapat dicerna ini, disingkat MOS, memiliki "sifat prebiotik yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus. MOS telah terbukti efektif dalam menurunkan total lemak tubuh pada hewan dan manusia. Dengan peningkatan konsumsi MOS menyebabkan peningkatan ekskresi lemak dalam tinja, menghasilkan efek pencahar ringan. Hal ini akan menyebabkan kurangnya penyerapan kalori lemak, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan. "


#malgocoffee #kopiindonesia #bijikopi #torajasapan #torajapulupulu #kopiluwak #kopitoraja #greenbean #arabicatoraja #robustatoraja #roastedbean #kopisapan #kopipulupulu #arabicasapan #arabicapulupulu #kopipangopango #kopispecialty #toarco #kopipremium #torajacoffee #torajakalosi #torajamamasa #kopigayoasli #kopigayo #kopigayoaceh #kopinusantara


Kopi, siapa yang tak kenal dengan minuman yang satu ini? Dewasa ini, kopi menjadi salah satu minuman populer dan kekinian. Terbukti dengan banyaknya kafe-kafe yang buka hampir disetiap sudut jalan. Tidak hanya itu, hampir setiap tahun muncul berbagai jenis kopi instan baru yang iklannya bisa kita lihat di tivi-tivi. 


 

Tahukah kamu, setiap cangkir kopi yang kita minum memiliki manfaat bagi tubuh kita? Berikut 5 manfaat kopi bagi tubuh menurut para ahli gizi.

1. Kopi menimbulkan perasaan bahagia

Peneliti menemukan bahwa kopi memiliki keterkaitan dengan emosi positif, termasuk kesenangan, kebaikan, kasih sayang, kepuasan, persahabatan, ketenangan, dan ya, kebahagiaan. Penemuan tersebut mencatat bahwa tidak ada emosi negatif yang terkait dengan konsumsi kopi. Studi Harvard lainnya terhadap lebih dari 50.000 wanita menemukan bahwa risiko depresi menurun saat konsumsi kopi berkafein meningkat.

2. Kopi mengandung Antioksidan

Biji kopi sebenarnya adalah biji yang berasal dari dalam buah kecil berwarna merah atau kuning cerah. Baik biji maupun buahnya kaya akan antioksidan. Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa kopi memiliki sumbangsih terbesar untuk asupan antioksidan secara menyeluruh. Berdasarkan sebuah penelitian, terapat 65% orang di dunia yang meminum kopi dan diantara penikmat kopi tersebut, hanya ada 1 dari 10 orang yang mengkonsumsi minimal 5 porsi buah dan sayur yang direkomendasikan tiap hari. Dengan kata lain, kopi menjadi sumber antioksidan utama secara default.

3. Kopi dapat mengurangi resiko diabetes tipe 2

Sebuah penelitian tahun 2018 menyimpulkan bahwa konsumsi kopi dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Peneliti menemukan bahwa peluang terkena penyakit menurun sebesar 6% untuk setiap cangkir kopi per hari. Para ilmuwan mengatakan kemungkinan tersebut berasal dari efek antioksidan dan anti-inflamasi kopi, kemampuan untuk meningkatkan pembakaran kalori.

4. Kopi juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit lainnya

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat melindungi kita dari penyakit kanker tertentu, termasuk kanker payudara, kolorektal, endometrium, dan prostat, serta penyakit jantung dan penyakit Parkinson. Konsumsi kopi / kafein seumur hidup juga dikaitkan dengan pencegahan penurunan kognitif, dan penurunan risiko stroke. Dalam hal kesehatan otak, kopi berkafein meningkatkan kewaspadaan dan juga dapat meningkatkan daya ingat hingga 24 jam setelah dikonsumsi.

5. Kopi dapat meningkatkan hasil latihan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam jumlah sedang, kafein meningkatkan kinerja atletik. Efeknya termasuk peningkatan sirkulasi, peningkatan kekuatan otot, daya tahan, dan kekuatan, ditambah berkurangnya nyeri. Hal itu dapat membantu kita mendorong sedikit lebih keras selama latihan, menghasilkan peningkatan yang lebih baik dalam kekuatan otot dan / atau daya tahan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology menemukan bahwa simpanan karbohidrat otot diisi ulang lebih cepat saat atlet mengonsumsi karbohidrat dan kafein setelah latihan yang melelahkan. Dibandingkan dengan karbohidrat saja, kombinasi tersebut menghasilkan peningkatan 66% glikogen otot (bentuk penyimpanan karbohidrat) empat jam setelah latihan intensif. Lonjakan energi ini meningkatkan kemampuan kita untuk berolahraga lebih keras dan lebih lama.

Jika kamu menyukai kopi, maka nikmatilah manfaatnya. Namun jangan terlalu berlebihan guys. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Minumlah tidak lebih dari 5-8 cangkir kopi sehari. Dan bila teman-teman tertarik, kami menyediakan biji kopi berkualitas yang dapat teman-teman konsumsi secara pribadi maupun buat usaha seperti wakrop, kafe, bar atau sejenisnya. Bagi yang berminat, silahkan cek toko kami di sini

#malgocoffee #kopiindonesia #bijikopi #torajasapan #torajapulupulu #kopiluwak #kopitoraja #greenbean #arabicatoraja #robustatoraja #roastedbean #kopisapan #kopipulupulu #arabicasapan #arabicapulupulu #kopipangopango #kopispecialty #toarco #kopipremium #torajacoffee #torajakalosi #torajamamasa #kopigayoasli #kopigayo #kopigayoaceh #kopinusantara 


Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh orang-orang di seluruh belahan dunia. Pada umumnya orang meminum kopi agar mereka tetap terjaga saat sedang melakukan aktifitas. Kafein yang terkandung dalam kopi dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan seeorang sehingga mereka bisa tetap terjaga dalam kurun waktu tertentu. 

Ada berbagai macam jenis kopi yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Namun secara umum mayoritas orang di dunia lebih banyak mengkonsumsi kopi robusta dan kopi arabika. Meskipun sama-sama kopi, ternyata kopi Arabika dan Robusta memiliki beberapa perbedaan. Apa yang membuat kedua jenis kopi ini berbeda? Berikut ulasannya

1. Asal Usul Kopi Robusta vs Arabika

Kopi Robusta berasal dari Afrika Barat dan tumbuh di daerah dataran rendah dengan suhu yang tinggi sedangkan Kopi Arabika berasal dari dataran tinggi Ethiopia yang kemudian dibawa ke Yaman, sebuah negara di Timur Tengah. 


2. Bentuk Biji Kopi

Perbedaan mendasar antar kopi Robusta dan Arabika dapat dilihat pada bentuknya. Secara umum Kopi Robusta memiliki bentuk yang kecil dan agak bundar dengan warna yang lebih pucat. Sebaliknya, Kopi Arabika umumnya berbentuk oval dan memiliki ukuran yang lebih besar.


3. Aroma

Perbadaan lain dari Kopi Robusta dan Arabika terletak pada aromanya. Aroma yang dihasilkan oleh biji kopi Robusta biasanya memiliki aroma seperti kacang-kacangan, sedangkan kopi Arabika memiliki aroma seperti buah.

 

4. Kadar kafein

Kadar kafein dalam kopi Robusta lebih banyak dibandingkan dengan kopi Arabika. Biji kopi Robusta mengandung 2,7% kafein sedangkan biji kopi Arabika hanya mengandung 1,5% kafein. Hal ini mengakibatkan kopi Robusta terasa lebih pahit bila dibandingkan dengan kopi Arabika. Berdasarkan perbedaan tersebut, kopi Robusta sangat cocok digunakan untuk begadang. 


5. Harga

Bila dibandingkan dengan kopi Robusta, perkembang biakan kopi Arabika dapat dikatakan cukup sulit. Kopi Arabika juga memerlukan waktu lama untuk untuk dipanen. Hal ini menyebabkan biji kopi Arabika memiliki harga yang lebih mahal dari biji kopi Robusta.

Namun Anda tidak perlu khawatir, kami, Malgo Coffee menyediakan biji kopi berkualitas dengan harga terjangkau. Malgo Coffee menyediakan beragam biji kopi pilihan seperti biji kopi Robusta, Arabika dan Toraja. Untuk lebih jelasnya, silahkan intip di sini.

#malgocoffee #kopiindonesia #bijikopi #torajasapan #torajapulupulu #kopiluwak #kopitoraja #greenbean #arabicatoraja #robustatoraja #roastedbean #kopisapan #kopipulupulu #arabicasapan #arabicapulupulu #kopipangopango #kopispecialty #toarco #kopipremium #torajacoffee #torajakalosi #torajamamasa #kopigayoasli #kopigayo #kopigayoaceh #kopinusantara


Pada dasarnya, kopi yang tumbuh di Indonesia hanya terdiri dari 3 jenis saja, yaitu biji kopi robusta, biji kopi arabika, dan biji kopi liberika. Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Berdasarkan letak geografi tersebut, Indonesia merupakan salah satu negara yang cocok digunakan sebagai lahan perkebunan kopi. 

Tahukah kamu, kopi yang biasa kita nikmati saat senja dan gabut tersebut ternyata bukanlah produk asli Indonesia loh. Adalah Adrian van Ommen, seorang pimpinan kapal dagang dari negeri kincir angin (Belanda) yang pertama kali memperkenalkan kopi di bumi Nusantara ini. 

Pada tahun 1696, pemerintah Belanda membuka lahan perkebunan kopi di Kedawung, Jawa, yang lokasinya tidak jauh dari Batavia (Jakarta). Namun karena adanya gempa dan banjir, usaha pemberbudiyaan tanaman kopi tersebut mengalami kegagalan.

Gambar 1. Tanaman kopi Arabika yang tidak terawat baik pada zaman kolonial Belanda

Setelah kejadian itu, pemerintah Belanda terus berusaha melakukan pembudidayaan tanaman kopi di Nusantara. Pemerintah Belanda kemudian mendatangkan pohon kopi dari Malabar dan membudidayakannya ke Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor, dan pulau-pulau lainnya. 

Pada tahun 1711, untuk pertama kalinya, kopi yang berasal dari pulau Jawa diekspor ke Amsterdam melalui perusahaan dagang Belanda, VOC. Selama kurang lebih 10 tahun, pembudidayaan kopi di Batavia berkembang dengan pesat sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi Belanda.

Setelah Indonesia Merdeka, perkebunan-perkebunan kopi tersebut kemudian diambil alih oleh pemerintah. Beberapa jenis kopi khas Nusantara yang merupakan hasil dari pembudidayaan selama masa konolial Belanda antara lain, Kopi Aceh Gayo, Kopi Sumatra Mandheling, Kopi Lintong, Kopi Kalosi Toraja, Kopi Lampung, Kopi Kintamani Bali, Kopi Jawa Prenger, dan Kopi Papua.

Malgo Coffe- Kopi Toraja menyediakan berbagai jenis biji kopi yang bisa Anda nikmati kapan pun dan di mana pun Anda berada. Silahkan kunjungi toko kami di sini atau hubungi telpon dan wa resmi kami di 08114177888

#malgocoffee #kopiindonesia #bijikopi #torajasapan #torajapulupulu #kopiluwak #kopitoraja #greenbean #arabicatoraja #robustatoraja #roastedbean #kopisapan #kopipulupulu #arabicasapan #arabicapulupulu #kopipangopango #kopispecialty #toarco #kopipremium #torajacoffee #torajakalosi #torajamamasa #kopigayoasli #kopigayo #kopigayoaceh #kopinusantara



Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh orang-orang diseluruh belahan dunia. Kopi berasal dari biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan. 

Dewasa ini, kebanyakan orang hanya mengenal biji kopi yang namanya Arabika dan Robusta, Namun, tahukah kamu, selain kopi Arabika dan Robusta, masih ada banyak lagi jenis kopi diluar sana yang patut dikenali keberadaannya? berikut jenis-jenis biji kopi yang ada di dunia yang telah kami rangkum dalam postingan kali ini

1. Kopi Arabika

Sumber gambar : Wikipedia

Kopi Arabika atau di sebut juga Kopi Arab (Arabian Coffee) merupakan salah satu jenis kopi yang ada di dunia yang diyakini sebagai spesies kopi pertama yang dibudidayakan oleh manusia. Jenis kopi ini dapat kita temui hampir diseluruh belahan dunia. Sehingga tidak mengherankan jika kopi ini menyumbang 60% dari produksi kopi dunia

2. Kopi Robusta

Sumber gambar ; Wikipedia

Kopi Robusta atau dikenal juga sebagai Kopi Kanepora merupakan salah satu jenis kopi yang ada di dunia. Kopi ini berasal dari Afrika. Kopi ini dapat tumbuh dapat tumbuh di daerah beriklim sejuk dan panas. Kopi ini memiliki cita rasa pahit dan agak sedikit asam.

3. Kopi Liberika

Sumber gambar : Okezone.com

Kopi Liberika merupakan salah satu jenis kopi yang ada di dunia. Kopi ini berasa dari Afrika Barat dan Tengah dan telah mengalami naturalisasi di Filipina, Indonesia, Malaysia, Kepulauan Andamar dan Nikobar. Biji kopi Liberika memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan Kopi Arabika dan Robusta

4. Kopi Luwak

Sumber gambar : Wikipedia

Kopi Luwak merupakan biji kopi yang berasal dari Indonesia. Kopi ini berasal dari biji kopi yang telah dikonsumsi oleh luwak yang kemudian dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Jenis kopi ini memiliki harga yang tidak murah karena proses pembuatannya yang cukup sulit

5. Kopi Toraja

Sumber : Tokopedia

Kopi Toraja merupakan jenis kopi yang berasal dari Indonesia, tepatnya di Toraja, Sulawesi Selatan. Kopi Toraja memiliki aroma seperti rempah dan kayu manis. dan memiliki aftertaste seperti dark Chocolate.

Malgo Coffee menyediakan beberapa jenis biji kopi seperti Kopi Arabika, Kopi Robusta, dan Kopi Toraja. Bagi teman-teman yang berminat, silahkan kunjungi toko kami di sini, atau hubungi telpon dan wa resmi kami di 08114177888

#malgocoffee #kopiindonesia #bijikopi #torajasapan #torajapulupulu #kopiluwak #kopitoraja #greenbean #arabicatoraja #robustatoraja #roastedbean #kopisapan #kopipulupulu #arabicasapan #arabicapulupulu #kopipangopango #kopispecialty #toarco #kopipremium #torajacoffee #torajakalosi #torajamamasa #kopigayoasli #kopigayo #kopigayoaceh #kopinusantara


Biji kopi merupakan benih yang berasal dari tanaman kopi yang umumnya digunakan untuk membuat minuman kopi. Biji kopi merupakan hasil dari olahan buah kopi yang biasa disebut dengan nama ceri kopi. Buah ceri tersebut berasal dari pohon kopi yang ditanam.

Secara umum, tanaman kopi dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian rata-rata 5-10 m. Semakin tua tanaman kopi, buah dan daun yang dihasilkan akan semakin banyak dan cabangnya menjadi semakin sedikit. 

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual dipasaran, hanya terdapat 2 spesisies utama, yaitu kopi Arabica (Coffea Arabica) dan kopi Robusta (Coffea Canepora). Pembahasan lebih lanjut mengenai kedua jenis kopi ini akan dibahas dalam postingan selanjutnya.


Gambar 1. Buah Ceri Kopi

Buah Ceri Kopi terdiri dari beberapa bagian, yaitu kulit ceri, lapisan lendir, biji hijau, silver skin, dan perkamen. 

Kulit ceri pada buah kopi umumnya berwarna hijau saat belum matang dan berubah menjadi merah saat sudah matang. Secara umum, kulit ceri memiliki permukaan yang tebal dan terasa sangat pahit dilidah. Hal ini merupakan bentuk pertahanan diri agar buac ceri kopi  terhindar dari serangan serangga dan predator lainnya.

Lapisan lendir pada buah ceri kopi merupakan lapisan yang melekat pada kulit ceri yang umumnya memiliki rasa manis. lapisan ini berfungsi sebagai penyubur pada buah ceri yang sedang dalam tahap perkembangan sebelum matang.

Lapisan perkamen merupakan lapisan yang berfungsi untuk melindungi biji kopi dari sinar matahari langsung. Umumnya lapisan ini akan hilang pada proses pemisahan antara biji kopi dan kulitnya.

Lapisan perak merupakan lapisan tipis yang terdapat pada biji kopi. lapisan ini akan mengelupas dengan sendirinya saat proses roasting (salah satu proses pembuatan biji kopi yang akan di bahas lebih lanjut pada postingan selanjutnya) karena lapisan ini tidak tahan terhadap suhu panas.

Biji hijau merupakan biji yang terdapat pada buah ceri kopi. Biji inilah yang kelak akan menjadi biji kopi setelah mengalami proses yang panjang.

Lapisan-lapisan yang terdapat pada buah kopi dapat mempengaruhi rasa dari biji kopi itu sendiri sehingga dibutuhkan kesabaran dan pengawasan yang cermat ketika mengolah buah kopi menjadi biji kopi agar menghasilkan rasa yang berkualitas. 

Bagi teman-teman yang ingin merasakan seperti apa rasa dari kopi yang berkualitas itu, silahkan kunjungi toko kami di sini

#malgocoffee #kopiindonesia #bijikopi #torajasapan #torajapulupulu #kopiluwak #kopitoraja #greenbean #arabicatoraja #robustatoraja #roastedbean #kopisapan #kopipulupulu #arabicasapan #arabicapulupulu #kopipangopango #kopispecialty #toarco #kopipremium #torajacoffee #torajakalosi #torajamamasa #kopigayoasli #kopigayo #kopigayoaceh #kopinusantara

            
Malgo Coffee - Kopi Toraja Asli || Telp/WA 0811 4177 888 © 2013 | Powered by Blogger | Blogger Template by DesignCart.org